Tuesday, April 26, 2011 | | 0 comments

Cara Registrasi Billing Explorer

Billing Explorer Deskpro 6 F9 2007 pada posting saya sebelumnya tidak akan berjalan normal apabila tidak dilakukan registrasi terlebih dahulu. Pada bagian durasi dan biaya hanya Client 1 saja yang jalan, client-client lainnya tidak.
Cara registrasi billing explorer sebagai berikut :

1. Pada menubar Billing Explorer pilih Help>Registrasi, akan ada permintaan password admin, password default admin Billing Explorer adalah 008, kemudian akan muncul jendela berikut:



2. Isilah jendela Registrasi Billing Explorer seperlunya kemudian klik Continue, yes, maka akan muncul jendela seperti gambar berikut:



3. Kemudian download file berikut ! Keygen
password winrar : asal-klik
4. Jalankan KeyGen yang sudah didownload, isi jendela registrasi seperti gambar berikut !


5. Setelah semua kolom pengisian diisi, klik REGISTRASI, restart program dan Billing Explorer siap digunakan.

Monday, April 18, 2011 | | 0 comments

foto-cewek lucu

KLICK = KOLEKSI FOTO-FOTO CEWEK CANTIK

Friday, April 15, 2011 | | 0 comments

KAMUS BATAK TOBA-INDONESIA

Nah...teman2 blogger smua..kali ini Efraim memposting kamus Bahasa Batak Toba untuk Pemula - Naposobulung. Yang dimaksud pemula disini ialah generasi muda Batak yang lahir dan dibesarkan di parserakan, menantu laki-laki atau menantu perempuan non Batak yang kawin dengan gadis atau pemuda Batak Toba.Atau siapa pun yg baru dan pengen belajar bahasa batak..

Baik jg terhadap generasi tua yang masih fasih berbahasa Batak Toba, hendaklah peduli secara serius untuk mengajak menantu non Batak Toba dan Naposobulung agar dapat berbahasa batak Toba.

Apabila adat kebiasaan sesuatu suku bangsa itu perlu dilestarikan maka bahasa bahasa yang menjadi sarana adat budaya itu sebaiknya harus juga dilestarikan. Apabila generasi muda merasa adat budaya suku bangsa itu tidak mendukung hidupnya karena tidak relevan, mereka boleh saja meninggalkan kebiasaan suku bangsa itu asal atas kesadaran. Tetapi mereka meninggalkan kebiasaan suku bangsa itu karena tidak mengenalnya, itu tergolong tercabut akar.

Peribahasa Batak Toba berkata: Molo dao tubis sian bonana, diharat babi. Artinya secara harfiah: Kalau jauh rebung dari pokok bambu, akan dimakan babi. Maksudnya ialah anak-anak kita, generasi muda kita kalau jauh dari generasi pendahulunya tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa batak Toba, tidak bisa mengikuti kebiasaan suku bangsanya akan ada malapetaka. Malapetaka apa itu? Generasi muda kita akan tercerabut akar dan akan kehilangan identitas. Karena pendidikan dan pengajaran formal tidak ada dalam mengajarkan bahasa Batak Toba ke generasi muda, sangat diharapkan orang tua mengambil alih tugas ini. organisasi atau majelis yang membawahi naposobulung diharapkan proaktif melakukan pengajaran Bahasa Batak Toba ini. Demikian juga punguan-punguan marga yang mengurusnya membawahi naposobulung juga sangat diharapkan juga melakukan pengajaran bahasa Batak Toba ke generasi muda.

Nah...sahabat efraim yg haus akan pengetahuan tentang budaya batak...disin Efraim memberikan kamus...meskipun belum lengkap akan tetapi smoga dapat membantu...menunggu software translate bahasa batak-keberbagai bahasa diluncurkan..


CARI BERDASARKAN HURUF A, B, D, E, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, R, S, T, U & W

Monday, April 11, 2011 | | 0 comments

BATAK - Foto Jejak Letusan Gunung Toba

BATAK - Foto Jejak Letusan Gunung Toba

BATAK - Sekitar 70.000 tahun yang lalu, sebuah megaletusan gunung berapi mengguncang Bumi. Letusan itu diyakini sebagai yang terbesar dalam kurun waktu 2 juta tahun terakhir.

Seperti dimuat situs Badan Antariksa AS, NASA, dalam waktu sekitar dua minggu, ribuan kilometer kubik puing dimuntahkan dari Kaldera Toba di Sumatera Utara. Aliran piroklastik -- awan yang merupakan campuran gas panas, serpihan batu, dan abu -- mengubur wilayah sekitar 20.000 kilometer persegi di sekitar kaldera.

Di Pulau Samosir, tebal lapisan abu bahkan mencapai 600 meter. Abu Toba juga menyebar ke seluruh dunia. Di India misalnya, abu ketebalan abu sampai 6 meter.

Paska letusan, Gunung Toba kolaps, meninggalkan kaldera moden yang dipenuhi air -- menjadi Danau Toba. Sementara, Pulau Samosir terangkat oleh magma di bawah tanah yang tidak meletus. Gunung Pusuk Buhit di dekat danau itu juga terbentuk pasca letusan.

106465_kaldera-tobaKini, melihat venetasi tropis subur yang memenuhi area tersebut, sulit dibayangkan dampak letusan gunung yang menghancurkan apapun, termasuk populasi manusia.

Padahal, kala itu, sangat sedikit makhluk bertahan hidup di bagian yang luas di Indonesia. Letusan Toba menyababkan 'musim dingin vulkanik' selama beberapa tahun, menimbulkan pendinginan global, dan mengakibatkan konsekuensi yang sangat besar bagi kehidupan di seluruh dunia.

Foto Kaldera Toba diambil oleh instrumenAdvanced Spaceborne Thermal Emission and Reflection Radiometer (ASTER) yang terpasang di Satelit Terra NASA pada tanggal 28 Januari 2006. Gambar dari dua sudut disatukan untuk menggambarkan keseluruhan area.

Kini Gunung Pusuk Buhit di Toba menjadi salah satu dari tiga gunung yang dipantau ketat pemerintah. Dua lainnya adalah Gunung Tambora dan Anak Krakatau.

Bagaimana hasil pantauan sementara? "Sampai sekarang ini, kalau Anak Krakatau berstatus waspada, sedang meletus. Yang lain dalam kondisi normal," ungkap Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono saat dihubungi VIVAnews, Selasa 8 Maret 2011.

Pusuk Buhit tidak meninggalkan catatan letusan sejak tahun 1400. Aktifivas Pusuk Buhit saat ini lebih banyak mengeluarkan air panas.

| | 0 comments

Parna Pomparan ni si Raja Naiambaton

Pomparan ni si Raja Naiambaton biasa disingkat menjadi PARNA, yaitu marga-marga yang dipercayai sebagai keturunan dari Raja Naiambaton yang karenanya tidak boleh menikah satu dengan yang lainnya. Hal ini dipertegas dalam tulisan-tulisan pustaha Batak yang berbunyi "Pomparan ni si Raja Naiambaton sisada anak sisada boru” dalam bahasa Batak Toba, yang dapat diartikan dengan ”Keturunan Raja Naiambaton adalah sama-sama pemilik putra dan putri,” yang dalam arti lebih luas lagi dapat diartikan bahwa ”Putra-putri keturunan marga-marga Naiambaton tidak boleh menikah satu sama lain.”

Raja Naiambaton

Satu tulisan menyatakan bahwa Raja Naiambaton merupakan keturunan keenam dari Raja Batak, seperti berikut: Raja Batak memperanakkan Guru Tateabulan, memperanakkan Raja Isumbaon, memperanakkan Tuan Sorimangaraja, memperanakkan Raja Asiasi, memperanakkan Sangkaisomalindang, dan memperanakkan Raja Naiambaton

Marga-marga Parna

Terdapat perbedaan pada jumlah marga yang masuk dalam kelompok Parna ini, hal ini disebabkan karena adat kebudayaan Batak yang dapat menggunakan marga leluhur, percabangan marga kakek, ayah, atau bahkan percabangan marga baru. Tetapi walau berbeda marga, semuanya mengaku dipersatukan oleh ucapan di atas ("Pomparan ni si Raja Naiambaton sisada anak sisada boru”).

Adapun marga-marga batak yang termasuk dalam Pomparan Ni Raja Nai Ambaton (PARNA) yaitu:

1. Bancin ( sigalingging )

2. Banurea ( sigalingging )

3. Boangmenalu ( sigalingging)

4. Brampu ( sigalingging )

5. Brasa ( sigalingging )

6. Bringin ( sigalingging )

7. Dalimunthe

8. Gajah ( sigalingging )

9. Garingging ( sigalingging )

10. Ginting Baho

11. Ginting Beras

12. Ginting Capa

13. Ginting Guruputih

14. Ginting Jadibata

15. Ginting jawak

16. Ginting manik

17. Ginting Munthe

18. Ginting Pase

19. Ginting Sinisuka

20. Ginting Sugihen

21. Ginting Tumangger

22. Haro

23. Kombih (sigalingging )

24. Maharaja

25. Manik Kecupak (sigalingging)

26. Munte

27. Nadeak

28. Nahampun

29. Napitu

30. Pasi

31. Pinayungan (sigalingging ? )

32. Rumahorbo

33. Saing

34. Saraan (sigalingging )

35. Saragih Dajawak

36. Saragih Damunte

37. Saragih Dasalak

38. Saragih Sumbayak

39. Saragih Siadari

40. Siallagan

41. Siambaton

42. Sidabalok

43. Sidabungke

44. Sidabutar

45. Saragih Sidauruk

46. Saragih Garingging

47. Saragih Sijabat

48. Simalango

49. Simanihuruk

50. Simarmata

51. Simbolon Altong

52. Simbolon Hapotan

53. Simbolon Pande

54. Simbolon Panihai

55. Simbolon Suhut Nihuta

56. Simbolon Tuan

57. Sitanggang Bau

58. Sitanggang Gusar

59. Sitanggang Lipan

60. Sitanggang Silo

61. Sitanggang Upar Par Rangin Na 8 ( sigalingging )

62. Sitio

63. Tamba

64. Tinambunan

65. Tumanggor

66. Turnip

67. Turuten

| | 0 comments

Tarombo si Raja Batak

TAROMBO
SIRAJA BATAK


Siraja Batak— +-1 Guru Tatea Bulan
|
+-2 Raja Isumbaon



Guru Tatea Bulan
|
+-Siraja------+-Raja Uti
| Biakbiak
|
+-Saribu Raja-+-Siraja------+-Sinaga-----+-Bonor
| | Lontung | |
| | | +-Ratus
| | | |
| | | +-Saguru Balang
| | | (Uruk)
| | |
| | +-Situmorang-+-Lumban Pando-+-Padang
| | | | |
| | | | +-Barutu
| | | | |
| | | | +-Solin
| | | |
| | | +-Lumban Nahor
| | | |
| | | +-Suhut ni Huta
| | | |
| | | +-Siringoringo-+-Raja Dapotan
| | | | |
| | | | +-Raja Bea
| | | | |
| | | | +-Rumapea
| | | |
| | | +-Sitohang-----+-Uruk
| | | |
| | | +-Tongatonga
| | | |
| | | +-Toruan
| | |
| | +-Toga ------+-Rj Humirtap
| | | Pandiangan | (Pandiangan)
| | | |
| | | +-Rj Sumonang--+-Gultom
| | | |
| | | +-Samosir-+-Bolon
| | | | |
| | | | +-Surung
| | | | |
| | | | +-Sidari-+-Harianja
| | | |
| | | +-Pakpahan
| | | |
| | | +-Sitinjak
| | |
| | +-Nainggolan-+-Toga Sibatu--+-Sibatuara
| | | | |
| | | | +-Parhusip
| | | |
| | | +-Toga Sihombar+-Lumbannahor
| | | |
| | | +-Pinayungan-+-Lumbantungkup
| | | | |
| | | | +-Lumbanraja
| | | |
| | | +-Lumbansiantar
| | | |
| | | +-Hutabalian
| | |
| | +-Simatupang-+-Togatorop
| | | |
| | | +-Sianturi
| | | |
| | | +-Siburian
| | |
| | +-Aritonang--+-Ompusunggu
| | | |
| | | +-Rajagukguk
| | | |
| | | +-Simaremare
| | |
| | +-Siregar----+-Silo
| | |
| | +-Dongoran-+-Siregar Salak-+-Sigurda
| | | |
| | | +-Siregar Pahu
| | |
| | +-Silali---+-Ritonga-------+-Sormin
| | |
| | +-Siregar Siagian
| |
| +-Siraja Borbor
| | |
| | +-Tn Balasahunu
| | | |
| | | +-Datu Tala--+-Datu----+-Dt Pompang-+-Tanjung
| | | | Dibabana | Rimbang Balasaribu |
| | | | (Op. Tuan | Saudara +-Sahang Maima
| | | | Raja Doli)| | |
| | | | | | +-Pulungan
| | | | | | |
| | | | | | +-Lubis
| | | | | |
| | | | | +-Datu Marhandang
| | | | | | Dalu
| | | | | | |
| | | | | | +-Pasaribu-+-Habeahan
| | | | | | | |
| | | | | | | +-Bondar
| | | | | | | |
| | | | | | | +-Gorat
| | | | | | |
| | | | | | +-Batubara
| | | | | | |
| | | | | | +-Matondang
| | | | | | |
| | | | | | +-Tarihoran
| | | | | | |
| | | | | | +-Parapat
| | | | | | |
| | | | | | +-Saruksuk
| | | | | |
| | | | | +-Rj Dohang
| | | | |
| | | | +-Sipahutar
| | | | |
| | | | +-Harahap
| | | | |
| | | | +-Simargolang
| | | |
| | | +-Datu Altong
| | | |
| | | +-Op Sahang Mataniari
| | | |
| | | +-Op Sindar Mataniari
| | |
| | +-Sidamanik
| |
| +-Siraja----+-Rangkuti
| Galeman
| (Sibabiat)
|
+-Limbong-----+-Palu Onggang
| |
| +-Langgat Limbong
|
+-Sagala------+-Hutaruar
| |
| +-Hutabagas
| |
| +-Hutaurat
|
+-Malau-------+-Pase
|
+-Nilambean
|
+-Manik
|
+-Ambarita
|
+-Gurning

Raja Isumbaon
|
+-Tuan Sori--+-Tn Sorbadijulu-+-Simbolon---+-Tinambunan
| Mangaraja | (Datu Ronggur) | |
| | (Nai Ambaton) | +-Tumanggor
| | | |
| | | +-Turutan
| | | |
| | | +-Pinayungan
| | | |
| | | +-Maharaja
| | | |
| | | +-Nahampun
| | |
| | +-Tamba------+-Sidabutar
| | | |
| | | +-Sidabalok
| | | |
| | | +-Siadari
| | | |
| | | +-Sijabat
| | |
| | +-Munte------+-Sitanggang--+-Bau
| | | | |
| | | | +-Lipan
| | | | |
| | | | +-Upar
| | | | |
| | | | +-Silo--+-Manihuruk-+-Sidauruk
| | | | |
| | | | +-Turnip
| | | | |
| | | | +-Sitio
| | | |
| | | +-Sigalingging-+-Op Sinalsal
| | | |
| | | +-Dt Ronggur
| | | |
| | | +-Juara Gaja
| | |
| | +-Saragi-----+-Saing
| | |
| | +-Simalango
| | |
| | +-Simarmata
| | |
| | +-Nadeak
| | |
| | +-Sidabungke
| | |
| | +-Rumahorbo
| | |
| | +-Sitio
| | |
| | +-Napitu
| |
| +-Tn Sorbadijae--+-Mangatur---+-Sirait
| | (Rj Mangarerak)| |
| | (Nai Rasaon) | +-Sitorus------+-Pane
| | | | |
| | | | +-Dori
| | | | |
| | | | +-Boltok
| | | |
| | | +-Butarbutar---+-Simananduk
| | | |
| | | +-Sitagorat
| | | |
| | | +-Simananti
| | |
| | +-Mangarerak-+-Manurung
| |
| +-Sorba di Banua-+#Sibagot ---+-Tn Sihumbil--+-| (Nai Suanon) | ni Pohan | |
| /br Borbor | | +-Niapul
| /br Sibasopaet | | |
| | | +-Siboro
| | |
| #tubu ni boru | +-Tn Dibangarna-+-Panjaitan--+-Sidogor
| Borbor | | | |
| | | | +-Siponot
| | | |
| | | +-Silitonga
| | | |
| | | +-Siagian
| | | |
| | | +-Sianipar
| | |
| | +-Tn Somanimbil-+-Siahaan
| | | |
| | | +-Simanjuntak--+#Parsuratan
| | | | #tubu ni br |
| | | | Hasibuan +*Mardaup
| | | | *tubu ni br |
| | | | Sihotang +*Sitombuk
| | | | (Sobosihon |
| | | | br Sihotang)+*Hutabulu
| | | |
| | | +-Hutagaol
| | |
| | +-Sonak Malela--+-Simangunsong
| | |
| | +-Marpaung
| | |
| | +-Napitupulu
| | |
| | +-Pardede
| |
| +#Sipaettua--+-Pangulu-------+-Hutahaean
| | | Ponggok |
| | | Naiborngin +-Aruan
| | | |
| | | +-Hutajulu
| | |
| | +-Sipartano-----+-Sibarani
| | | Naiborngin |
| | | +-Sibuea----+-Dt Sabungan
| | | | ni Aji
| | | |
| | | +-Op Rj Sihat
| | |
| | +-Puraja--------+-Pangaribuan
| | Laguboti |
| | +-Hutapea
| | (sian Laguboti)
| |
| +#Silahi-----+-Sihaloho
| | Sabungan |
| | +-Situngkir--+-Sibagasan--+-Sinupangkar
| | | | |
| | | | +-Sipayung
| | | |
| | | +-Sipakpahan
| | | |
| | | +-Sipangkar
| | |
| | +-Sondiraja--+-Rumasondi-+-Rumabolon
| | | | |
| | | | +-Rj Parmahan
| | | | |
| | | | +-Doloksaribu
| | | | |
| | | | +-Sinurat
| | | | |
| | | | +-Nadapdap
| | | | |
| | | | +-Naiborhu
| | | |
| | | +-Rumasingap
| | |
| | +-Sinabutar
| | |
| | +-Sinabariba
| | |
| | +-Sidebang
| | |
| | +-Pintubatu
| | |
| | +-Tambunan---+-Tambun Mulia
| | |
| | +-Tambun Saribu
| | |
| | +-Tambun Marbun
| |
| +#Siraja Oloan-+^Naibaho
| | /br Limbong |
| | /br Pasaribu +^Sihotang--+-Pardabuan
| | | |
| | ^tubu ni br | +-Sorganimusu
| | Limbong | |
| | | +-Torbandolok
| | | |
| | | +-Sirandos
| | | |
| | | +-Simarsoit
| | | |
| | | +-Rj Tunggal
| | | | Hasugian
| | | |
| | | +-Orang Kaya Tua
| | | Hasugian
| | |
| | "tubu ni br +"Bakara
| | Pasaribu |
| | +"Sinambela-+-Rj Pareme
| | |/br Situmo |
| | | rang +-Tn Nabolas
| | | |
| | | +-Rj Bona nionan-+-Singa Mangaraja
| | | /br Pasaribu (Rj.Manghuntal)
| | |
| | +"Sihite----+-Panderaja
| | | |
| | | +-Siguru Tohuk
| | | |
| | | +-Siguru Leang
| | |
| | +"Manullang-+-Lumbanri
| | |
| | +-Lumban Naungkap
| | |
| | +-Lumban Dalam
| |
| +#Siraja-------+-Maha------+-Sembiring Meliala
| | Hutalima |
| | +-Sambo
| | |
| | +-Pardosi
| |
| *tubu ni boru +*Toga Sobu----+-Sitompul
| Sibasopaet | |
| | +-Hasibuan--+-Rj Manjalo
| | |
| | +-Gr Mangaloksa
| | | |
| | | +-Hutabarat
| | | |
| | | +-Panggabean
| | | | |
| | | | +-Lumban Ratus
| | | | |
| | | | +-Simorangkir
| | | | |
| | | | +-Lumban Siagian
| | | |
| | | +-Hutagalung
| | | |
| | | +-Hutatoruan
| | | |
| | | +-Lumban Tobing
| | | |
| | | +-Hutapea
| | | (sian Tarutung)
| | |
| | +-Gr Hinobaan
| | |
| | +-Rj Manjalang
| | |
| | +-Gr Maniti
| |
| +*Toga Sumba---+-Sihombing-+-Silaban
| | | |
| | | +-Lumbantoruan
| | | |
| | | +-Nababan
| | | |
| | | +-Hutasoit
| | |
| | +-Simamora--+-Purba
| | |
| | +-Manalu
| | |
| | +-Debataraja
| | |
| | +-Tn Sumerhan
| |
| +*Toga---------+-Marbun----+-Lumbanbatu
| Naipospos | |
| | +-Banjarnahor
| | |
| | +-Lumbangaol
| |
| +-Sipoholon-+-Sibagariang
| |
| +-Hutauruk
| |
| +-Simanungkalit
| |
| +-Situmeang
|
+-Siraja Asiasi
| (Tunggul Niuji)
|
+-Sangkar
Somalidang

NB; Molo adong na hurang lobi...rap marsipaturean ma hita...mauliate.

| | 0 comments

DAFTAR MARGA PARNA

Keturunan Pomparan Raja naimbaton(PARNA):

1. Simbolon altong
2. Simbolon hapotan
3. Simbolon pande
4. Simbolon panihai
5. Simbolon suhut nihuta
6. Simbolon tuan
7. Sitanggang bau
8. Sitanggang lipan
9. Sitanggang gusar
10. Sitanggang upar
11. Sitanggang silo
12. Saraan(sigalingging)
13. Saragih dajawak
14. Saragih damunte
15. Saragih sumbayak
16. Siadari
17. Siallagan
18. Siambaton
19. Sidabalok
20. Sidabungke
21. Sidabutar
22. Sigalingging
23. Sidauruk
24. Sijabat
25. Simalango
26. Simanihuruk
27. Simarmata
28. Sitio
29. Tamba
30. Tinambunan
31. Tumanggor
32. Turnip
33. Turuten
34. Bancin
35. Banurea
36. Boang menalu
37. Brampu
38. Brasa
39. Bringin
40. Dalimunte
41. Gajah
42. Garingging
43. Ginting baho
44. Ginting beras
45. Ginting capa
46. Ginting guru putih
47. Ginting jadibata
48. Ginting jawak
49. Ginting manik
50. Ginting munthe
51. Ginting pase
52. Ginting sinisuka
53. Ginting sugihen
54. Ginting tumangger
55. Haro
56. Kombih
57. Maharaja
58. Manik kecupak
59. Munthe
60. Nadeak
61. Nahampun
62. Napitu
63. Pasi
64. Pinayungan
65. Rumahorbo
66. Saing

| | 0 comments

Adat Istiadat Budaya BATAK

Sejarah Batak berdasarkan tahun - bagian ketiga


Mainstream dari Suku bangsa Batak mendarat di Muara Sungai Sorkam. Mereka kemudian bergerak ke pedalaman, perbukitan. Melewati Pakkat, Dolok Sanggul, dan dataran tinggi Tele mencapai Pantai Barat Danau Toba. Mereka kemudian mendirikan perkampungan pertama di Pusuk Buhit di Sianjur Sagala Limbong Mulana di seberang kota Pangururan yang sekarang. Mitos Pusuk Buhit pun tercipta.

Masih dalam budaya ‘splendid isolation’, di sini, Bangsa Batak dapat berkembang dengan damai sesuai dengan kodratnya. Komunitas ini kemudian terbagi dalam dua kubu. Pertama Tatea Bulan yang dianggap secara adat sebagai kubu tertua dan yang kedua; Kubu Isumbaon yang di dalam adat dianggap yang bungsu.

Sementara itu komunitas awal Bangsa Batak, jumlahnya sangat kecil, yang hijrah dan migrasi jauh sebelumnya, mulai menyadari kelemahan budayanya dan mengolah hasil-hasil hutan dan melakukan kontak dagang dengan Bangsa Arab, Yunani dan Romawi kuno melalui pelabuhan Barus. Di Mesir hasil produksi mereka, kapur Barus, digunakan sebagai bahan dasar pengawetan mumi, Raja-raja tuhan Fir’aun yang sudah meninggal. Tentunya di masa inilah hidup seorang pembawa agama yang dikenal sebagai Nabi Musa AS.

1000 SM – 1510 M

Komunitas Batak berkembang dan struktur masyarakat berfungsi. Persaingan dan Kerjasama menciptakan sebuah pemerintahan yang berkuasa mengatur dan menetapkan sistem adat.

Ratusan tahun sebelum lahirnya Nabi Isa Al Masih, Nabi Bangsa Israel di Tanah Palestina, Dinasti Sori Mangaraja telah berkuasa dan menciptakan tatanan bangsa yang maju selama 90 generasi di Sianjur Sagala Limbong Mulana.

Dinasti tersebut bersama menteri-menterinya yang sebagian besar adalah Datu, Magician, mengatur pemerintahan atas seluruh Bangsa Batak, di daerah tersebut, dalam sebuah pemerintahan berbentuk Teokrasi.

Dinasti Sorimangaraja terdiri dari orang-orang bermarga Sagala cabang Tatea Bulan. Mereka sangat disegani oleh Bangsa Batak di bagian selatan yang keturunan dari Tatea Bulan.

Dengan bertambahnya penduduk, maka berkurang pula lahan yang digunakan untuk pertanian, yang menjadi sumber makanan untuk mempertahankan regenerasi. Maka perpindahan terpaksa dilakukan untuk mencari lokasi baru. Alasan lain dari perpindahan tersebut adalah karena para tenaga medis kerajaan gagal membasmi penyakit menular yang sudah menjangkiti penduduk sampai menjadi epidemik yang parah.

Perpindahan diarahkan ke segala arah, sebagain membuka pemukiman baru di daerah hutan belukar di arah selatan yang kemudian bernama Rao, sekarang di Sumatera Barat. Beberapa kelompok di antaranya turun ke arah timur, menetap dan membuka tanah, sekarang dikenal sebagai Tanjung Morawa, daerah di pinggir Kota Medan.

450 M

Daerah Toba telah diolah dan dikelola secara luas oleh rakyat kerajaan tersebut. Mereka yang dominan terutama dari kubu Isumbaon, kelompok marga Si Bagot Ni Pohan, leluhur Annisa Pohan, menantu SBY, Presiden pilihan langsung pertama RI. Di daerah ini bermukim juga kaum Tatea Bulan yang membentuk kelompok minoritas terutama dari marga Lubis.

Sebagian dari Lubis terdesak ke luar Toba dan merantau ke selatan. Sebagain lagi menetap di Toba dan Uluan hingga kini. Keturunannya di Medan mendirikan banyak lembaga sosial terutama Pesantren Modern Darul Arafah di Pinggiran Kota Medan.

Di daerah Selatan kelompok marga Lubis harus bertarung melawan orang-orang Minang. Kalah. Perantauan berhenti dan mendirikan tanah Pekantan Dolok di Mandailing yang dikelilingi benteng pertahanan.

Mereka kemudian berhadapan dengan bangsa Lubu, Bangsa berkulit Hitam ras Dravidian yang terusir dari India, melalui Kepulauan Andaman berkelana sampai daerah muara Sungai Batang Toru. Bangsa Lobu tersingkir dan kemudian menetap di hutan-hutan sekitar Muara Sipongi. Bila di India Bangsa Arya meletakkan mereka sebagai bangsa terhina, ‘untouchable’; haram dilihat dan disentuh, maka nasib sama hampir menimpa mereka di sini. Saudara Bangsa Lubu, Bangsa Tamil migrasi beberapa abad kemudian, dari India Selatan, membonceng perusahaan-perusahaan Eropa dan membentuk Kampung Keling di Kerajaan Melayu Deli, Medan.

600-1200

Komunitas Batak di Simalungun memberontak dan memisahkan diri dari Dinasti Batak, Dinasti Sori Mangaraja di pusat. Mereka mendirikan kerajaan Nagur. Mereka ini keturunan Batak yang bermukim di Tomok, Ambarita dan Simanindo di Pulau Samosir. Di kemudian hari kerajaan Nagur di tangan orang Batak Gayo mendirikan kerajaan Islam Aceh.

Simalungun merupakan tanah yang subur akibat bekas siraman lava. Siraman lava dan marga tersebut berasal dari ledakan gunung berapi terbesar di dunia, di zaman pra sejarah. Ledakan itu membentuk danau Toba. Orang Simalungun berhasil membudidayakan tanaman, selain padi yang menjadi tanaman kesukaan orang Batak; Pohon Karet.

Hasil-hasil pohon karet tersebut mengundang kedatangan ras Mongoloid lainnya yang mengusir mereka dari daratan benua Asia; orang-orang Cina yang sudah pintar berperahu pada zaman Dinasti Swi, 570-620 M. Di antaranya Bangsa Yunnan yang sangat ramah dan banyak beradaptasi dengan pribumi dan suku bangsa Hokkian, suku bangsa yang dikucilkan di Cina daratan, yang mengekspor tabiat jahat dan menjadi bajak laut di Lautan Cina Selatan.

Kolaborasi dengan bangsa Cina tersebut membentuk kembali kebudayaan maritim di masyarakat setempat. Mereka mendirikan kota pelabuhan Sang Pang To di tepi sungai Bah Bolon lebih kurang tiga kilometer dari kota Perdagangan. Orang-orang dari Dinasti Swi tersebut meninggalkan batu-batu bersurat di pedalaman Simalungun.

Di daerah pesisir Barat, Barus, kota maritim yang bertambah pesat yang sekarang masuk di Kerajaan Batak mulai didatangi pelaut-pelaut baru, terutama Cina, Pedagang Gujarat, Persia dan Arab. Pelaut-pelaut Romawi Kuno dan Yunani Kuno sudah digantikan oleh keturunan mereka pelaut-pelaut Eropa yang lebih canggih, dididikan Arab Spanyol. Islam mulai diterima sebagai kepercayaan resmi oleh sebagian elemen pedagang Bangsa Batak yang mengimpor bahan perhiasan dan alat-alat teknologi lainnya serta mengekpor ‘Kemenyan’ komoditas satu-satunya tanah Batak yang sangat diminati dunia.

Islam mulai dikenal dan diterima sebagai agama resmi orang-orang Batak di pesisir; khusunya Singkil dan Barus.

850 M

Kelompok Marga Harahap dari Kubu Tatea Bulan, bekas populasi Habinsaran bermigrasi massal ke arah Timur. Menetap di aliran sungai Kualu dan Barumun di Padang Lawas. Kelompok ini sangat hobbi berkuda sebagai kendaraan bermigrasi.

Karena ini, dalam jangka waktu yang singkat, sekitar dua tahun, mereka sudah menguasai hampir leuruh daerah Padang Lawas antara sungai Asahan dan Rokan. Sebuah daerah padang rumput yang justru sangat baik untuk mengembangbiakkan kuda-kuda mereka.

Sebagain dari kelompok marga ini, melalui Sipirok, menduduki daerah Angkola dan di sini tradisi mengembala dan menunggang kuda hilang, mereka kembali menjadi komunitas agraris. Sementara di Padang Lawas mereka menjadi penguasa feodalistik dan mulai emmeprkenalkan perdagangan budak ke Tanah Batak Selatan.

900 M

Marga Nasution mulai tebentuk di Mandailing. Beberapa ratus tahun sebelumnya, sejak tahun-tahun pertama masyarakat Batak di sini, disinyalir saat itu zaman Nabi Sulaiman di Timur Tengah (Buku Ompu Parlindungan), perbauran penduduk dengan pendatang sudah menjadi tradisi di beberapa tempat, khusunya yang di tepi pantai.

Penduduk dataran tinggi, para pendatang di pelabuhan Natal dan Muaralabu (dikenal dengan sebutan Singkuang atau Sing Kwang oleh ejaan Cina), dan terutama elemen-elemen bangsa Pelaut Bugis dari Sulawesi, yang singgah sebelum berlayar berdagang menuju Madagaskar, telah berasimilasi dengan penuh toleransi dengan bangsa Batak.

Para pendatang tersebut dengan sukarela interaksi dan menerima adat Dalihan Natolu agar dapat mempersunting wanita-wanita setempat setelah puluhan tahun di tengah laut. Datu Nasangti Sibagot Ni Pohan dari Toba, seorang yang disegani saat itu, menyatukan mereka; campuran penduduk peribumi dan pendatang tersebut, membentuk marga Nasution.

Sementara itu perebutan kekuasaan terjadi di Pusat Pemerintahan Kerajaan batak, martua Raja Doli dari Siangjur Sagala Limbong Mulana dengan pasukannya merebut wilayah Lottung di Samosir Timur. Percampuran keduanya membentuk kelompok Marga Lottung Si Sia Marina, yang terdiri atas; Situmorang, Sinaga, Nainggolan, Pandiangan, Simatupang, Aritonang dan Siregar.

1050 M

Karena minimnya peralatan medis, epidemik melanda daerah Lottung kembali. Masyarakat Lottung Si Sia Marina berhamburan ke luar dari wilayah tersebut menuju daerah yang “sehat”. Akibatnya, kelompok Marga Siregar terpecah dua menjadi Siregar Sigumpar dan Siregar Muara, keduanya bermukin di Toba.

1293 – 1339 M

Penetrasi orang-orang Hindu yang berkolaborasi dengan Bangsa Jawa mendirikan Kerajaan Silo, di Simalungun, dengan Raja Pertama Indra Warman dengan pasukan yang berasal dari Singosari. Pusat Pemerintah Agama ini berkedudukan di Dolok Sinumbah. Kerajaan direbut oleh orang-orang Batak dan di atasnya menjadi cikal bakal dengan kerajaan-kerajaan SimalungunBatak. Kerajaan Silo ini terdiri dari dua level masyarakat; Para Elit yang terdiri dari kaum Priayi Jawa dan Masyarakat yang terdiri dari kelompok Marga Siregar Silo.

1331 – 1364

Di Nusantara, Kerajaan Majapahit timbul menjadi sebuah Negara Superpower. Sebelumnya, Sebagain Eropa Barat dan Timur sampai ke Kazan Rusia, Asia Tengah dan Afrika Utara dan tentunya Timur Tengah didominasi Kekuatan Arab yang juga menguasasi Samudera India, Atlantik dan sebagain Samudera Pasifik.. Kekuatan Persia-Mongol tampak di India, Pakistan, Banglades dan sebagian China dan Indo-Cina serta beberapa kepulauan Nusantara, mereka tidak kuat di laut. China menguasasi sebagian Samudera Pasifik khususnya laut China Selatan. Sementara itu di pedalaman Eropa manusia masih hidup dalam pengaruh Yunani dan Romawi yang Animis, mereka kemudian menjadi perompak dan pembajak laut. Di daerah nusantara kaum Hokkian menguasasi jaringan ‘garong’ perompak yang terkadang lebih kuat dari kerajaan-kerajaan kecil melayu. Para pembajak laut Eropa sesekali diboncengi kaum Fundamentalis Yahudi dan pendatang baru; kaum trinitas Gereja barat yang berseberangan dengan Gereja timur yang unitarian dan menaruh dendam kesumat atas kejayaan Arab.

1339

Pasukan ampibi Kerajaan Majapahit melakukan penetrasi di muara Sungai Asahan. Dimulailah upaya invasi terhadap Kerajaan Silo. Raja Indrawarman tewas dalam penyerbuan tersebut. Kerajaan Silo berantakan, keturunan raja bersembunyi di Haranggaol.

Pasukan Mojopahit di bawah komando Perdana Menteri Gajah Mada, mengamuk dan menghancurkan beberapa kerajaan lain; Kerajaan Haru/Wampu serta Kesahbandaran Tamiang (sekarang Aceh Tamiang) yang saat itu merupakan wilayah kedulatan Samudra Pasai.

Pasukan Samudra Pasai, di bawah komando Panglima Mula Setia, turun ke lokasi dan berhasil menyergap tentara Majapahit di rawa-rawa sungai Tamiang. Gajah Mada bersma pengawal pribadinya melarikan diri ke Jawa meninggalkan tentaranya terkepung oleh pasukan musuh.

Para Keturunan Indrawarman kembali ke kerajaan dan mendirikan kerajaan baru bernama Kerajaan Dolok Siolo dan Kerajaan Raya Kahean.

1339-1947.

Kerajaan Dolok Silo dan Raya Kahean berakulturasi menjadi kerajaan Batak/Simalungun, namun tetap berciri khas Hindu/Jawa absolut. Konon kerajaan ini mampu berdiri selama 600 tahun. Menjadi dinasti tertua di Kepulauan Indonesia di abad 20. Sekitar 250 tahun lebih tua dari Dinasti Mataram di Pulau Jawa.

Pada saat yang sama dua kerajaan lain muncul kepermukaan; Kerajaan Siantar dan Tanah Jawa. Raja di Kerajaan Siantar merupakan keturunan Indrawarman, sementara Pulau Jawa, dipimpin oleh Raja Marga Sinaga dari Samosir. Penamaan tanah Jawa untuk mengenang Indrawarman.

| | 0 comments

Adat Istiadat Budaya BATAK

Sejarah Batak berdasarkan tahun - bagian kedua
3000-1000 SM (Sebelum masehi)

Bangsa Batak yang merupakan bagian dari Ras Proto Malayan hidup damai bermukim di perbatasan Burma/Myanmar dengan India. Beberapa komunitas tersebut yang kemudian menjadi cikal-bakal bangsa adalah kelompok Bangsa Karen, Toradja, Tayal, Ranau, Bontoc, Meo serta trio Naga, Manipur, Mizoram. Tiga yang terakhir ini sekarang berwarga negara India. Adat istiadat mereka dan aksesoris pakaian yang dimiliki sampai sekarang masih mirp dengan pakaian Batak, misalnya pernik dan warna ulos.

Sifat dominan dari ras ini adalah kebiasaan hidup dalam Splendid Isolation di lembah lembah sungai dan di puncak-puncak pegunungan. Mereka sangat jarang membuat kontak bersifat permanen dengan pendatang yang berasal dari komunitas lainnya misalnya komunitas yang berada di tepi pantai, pesisir, yang saat itu banyak dipengaruhi oleh ideologi yang berbeda dengan mereka, misalnya Hinduisme (Yang disinyalir sebagai ajaran turunan dari agama Nabi Nuh AS), Zoroaster, Animisme gaya Yunani dan Romawi dan juga paham-paham baru seperti Buddha, Tao dan Shintoisme

Sifat tersebut masih membekas dan terus dipertahankan oleh orang-orang Batak hingga abad 19. Sampai saat ini, diperkirakan suku bangsa yang berasal dari ras ini masih mempertahankan kebiasaan ini, terutama Bangsa Tayal, bangsa pribumi di Taiwan, Orang-orang Bontoc dan batak Palawan penghuni pertama daerah Filipina.

1000 SM

Bangsa Mongol yang dikenal bengis dan mempunyai kemajuan teknologi yang lebih tinggi berkat hubungan mereka yang konsisten dengan berbagai bangsa mulai bergerak ke arah selatan. Di sana, keturunan mereka menyebut dirinya Bangsa Syan dan kemudian menciptakan komunitas Burma, Siam (Thai) dan Kamboja yang kemudian menjadi cikal-bakal negara.

Ras Proto Malayan mulai terdesak. Ketertutupan mereka menjadi bumerang karena teknologi mereka tidak up to date. Sebagian dari mereka kemudian mulai meninggalkan daerah-daerah tersebut, menempuh perjalanan untuk mencari daerah baru bahkan ke seberang lautan, di mana mereka akan menikmati hidup dalam ‘splendid isolation’ kembali.

Bangsa Bontoc bergerak ke daerah Filipina, Bangsa Toraja ke selatannya, Sulawesi. Di Filipina, Batak Palawan merupakan sebuah suku yang sampai sekarang menggunaka istilah Batak. Saudara mereka bangsa Tayal membuka daerah di kepulauan Formosa, yang kemudian, beberapa abad setelah itu, daerah mereka diserobot dan kedamaian hidup mereka terusak oleh orang-orang Cina nasionalis yang kemudian menamakannya Taiwan.

Yang lain, Bangsa Ranau terdampar di Lampung. Bangsa Karen tidak sempat mempersiapkan diri untuk migrasi, mereka tertinggal di hutan belantara Burma/Myanmar dan sampai sekarang masih melakukan pemberontakan atas dominasi Suku Burma atau Myamar yang memerintah.

Selebihnya, Bangsa Meo berhasil mempertahankan eksistensinya di Thailand. Bangsa Naga, Manipur, Mizo, Assamese mendirikan negara-negara bagian di India dan setiap tahun mereka harus berjuang dan berperang untuk mempertahankan identitas mereka dari supremasi bangsa Arya-Dravidian, yakni Bangsa India, yang mulai menduduki daerah tersebut karena over populasi.

Bangsa Batak sendiri, selain terdampar di Filipina, sebagian terdampat di kepulauan Andaman (sekarang merupakan bagian dari India) dan Andalas dalam tiga gelombang.

Gelombang pertama mendarat di Nias, Mentawai, Siberut dan sampai ke Pulau Enggano. Gelombang kedua terdampar di muara Sungai Simpang. Mereka kemudian bergerak memasuki pedalaman Pulau Andalas menyusuri sungai Simpang Kiri dan mulai mendirikan tempat di Kotacane. Komunitas ini berkembang dan membuat identitas sendiri yang bernama Batak Gayo. Mereka yang menyusuri Sungai Simpang Kanan membentuk Komunitas Batak Alas dan Pakpak. Batak Gayo dan Alas kemudian dimasukkan Belanda ke peta Aceh.

(bersambung ke bagian ketiga)

Wednesday, April 6, 2011 | | 0 comments

Suku Batak


Menurut kepercayaan bangsa Batak, induk marga Batak dimulai dari Si Raja Batak yang diyakini sebagai asal mula orang Batak.
Si Raja Batak mempunyai 2 (dua) orang putra yakni
Guru Tatea Bulan
Si Raja Isumbaon.

Guru Tatea Bulan sendiri mempunyai 5 (lima) orang putra yakni
Raja Uti (Raja Biakbiak),
Saribu Raja,
Limbong Mulana,
Sagala Raja dan
Malau Raja.

Sementara Si Raja Isumbaon mempunyai 3 (tiga) orang putra yakni
Tuan Sorimangaraja,
Si Raja Asiasi dan
Sangkar Somalidang.

Dari keturunan (pinompar) mereka inilah kemudian menyebar ke segala penjuru daerah di Tapanuli baik ke utara maupun ke selatan sehingga munculah berbagai macam marga Batak. Semua marga-marga ini dapat dilihat kedudukan dari Si Raja Batak di Tarombo Online.
Dakka ni Hariara na Bolon, pinompar ni Si Raja Batak
sian mulai Si Raja Batak.

Legenda mengenai bagaimana Si Raja Batak dapat disebut sebagai asal mula orang Batak masih perlu dikaji lebih dalam.

Sebenarnya Kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Tobasa, dan Samosir sekarang tidaklah semuanya Toba.Sejak masa Kerajaan Batak hingga pembagian wilayah yang didiami suku Batak ke dalam beberapa distrik oleh Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Tanah Batak dibagi menjadi 4 (empat) bagian besar, yaitu: - Samosir (Pulau Samosir dan sekitarnya); contoh: marga Simbolon,Sagala, dsb - Toba (Balige, Laguboti,Porsea, Parsoburan, Sigumpar, dan sekitarnya); contoh: marga Sitorus, Marpaung, dsb - Humbang (Dolok Sanggul, Lintongnihuta, Siborongborong, dan sekitarnya); contoh: marga Simatupang Siburian, Sihombing Lumban Toruan, dsb - Silindung (Sipoholon, Tarutung, Pahae, dan sekitarnya); contoh: marga Naipospos (Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, Situmeang, Marbun), Huta Barat,dsb